Jumat, Agustus 06, 2010

FRUSTASI DAN STRES

Manusia hidup selalu dipenuhi oleh kebutuhan dan keinginan. Seringkali kebutuhan dan keinginan tersebut tidak dapat terpenuhi dengan segera. Selain itu manusia juga sering dihadapkan pada dua pilihan atau bahkan lebih, kepentingan dan kesempatan yang berbeda, tapi datang pada saat yang bersamaan. Ini yang kemudian disebut sebagai masalah dan persoalan. Sepanjang hidup, manusia akan selalu diperhadapkan dengan persoalan-persoalan. Ada yang bisa menghadapi persoalan dengan baik, namun tidak sedikit juga menghadapinya dengan negatif.

Frustasi
Frustasi memiliki dua sisi, yang pertama adalah fakta tidak tercapainya harapan yang diinginkan. Sisi kedua adalah perasaan dan emosi yang menyertai fakta tersebut.

Stress
Buku-buku kedokteran menyatakan bahwa 50 - 70% penyakit fisik sebenarnya disebabkan oleh stres. Sering kita menganggap stres sebagai sesuatu yang berkonotasi negatif. Pada tingkat tertentu sebenarnya kita memerlukan stres. Stres yang optimal akan membuat motivasi menjadi tinggi, orang menjadi lebih bergairah, daya tangkap dan persepsi menjadi tajam, menjadi tenang, dan sebagainya. Adapun stres yang terlalu rendah akan mengakibatkan kebosanan, motivasi menjadi turun, sering bolos, dan mengalami kelesuan. Sebaliknya stres yang terlalu tinggi mengakibatkan insomnia, lekas marah, meningkatkan kesalahan, kebimbangan, dan sebagainya.
Gejala akibat stress yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama tanpa ada jalan keluar bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti : gangguan pencernaan, serangan jantung, tekanan darah tinggi, asma, radang sendi, alergi, gangguan kulit, pusing/sakit kepala, sulit menelan, panas, mual, berbagai macam keluhan perut, keringat dingin, sakit leher, seing buang air seni, kejang otot, mudah lupa, panik, sembelit, diare, insomnia, dan lain-lain.
Adapun stresor adalah sesuatu yang menyebabkan stres. Stresor meliputi berbagai hal seperti : lingkungan fisik (suhu, perubahan cuaca, cahaya, gelap, suara bising, polusi, kepadatan, dan sebagainya), stresor yang berasal dari diri sendiri (konflik yang berhubungan dengan peran dan tuntutan tangung jawab yang dirasakan berat bisa membuat seseorang menjadi tegang), stresor yang berasal dari kelompok (hubungan dengan teman, hubungan dengan atasan, dan hubungan dengan bawahan), stresor yang berhubungan dengan keorganisasian (seperti kebijakan yang diambil perusahaan, struktur organisasi yang tidak sesuai, dan partisipasi para anggota yang rendah).
Ada banyak cara dalam mengatasi stres misalnya kalau akibat stres telah mepengaruhi fisik dan bahkan menimbulkan penyakit tertentu, peranan obat biasanya diperlukan. Ada juga dengan teknik biofeedback (adalah salah satu teknik untuk mengetahui bagian-bagian tubuh yang mana yang terkena stres dan kemudian belajar untuk menguasainya), istirahat, olahraga, relaksasi, maupun meditasi.
Pencegahan terhadap stres bisa dilakukan dengan mengubah sikap hidup. Orang yang terlihat lebih aktif dengan pekerjaan dan kehidupan masyarakat, lebih berorientasi pada tantangan dan perubahan dan merasa dapat menguasai kejadian-kejadian dalam hidupnya adalah orang yang tidak akan mudah terkena efek negatif stres.

Sumber : Siswanto, S.Psi, M.si. 2007. Kesehatan Mental. Yogyakarta : Andi

KUNCI AWAL KEBERHASILAN PERUSAHAAN

Suatu perusahaan terdiri dari berbagai elemen, salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) yang adalah aset terpenting bagi perusahaan. Tentunya setiap perusahaan menginginkan SDM yang unggul dan siap menghadapi berbagai perubahan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, perusahaan hendaknya memperhatikan bagaimana cara mengelola SDM yang ada maupun merekrut SDM nantinya. Proses rekrutmen, seleksi, dan penempatan SDM sangatlah penting demi tercapainya tujuan perusahaan. Jika terjadi kesalahan dalam proses ini, tentulah akan merugikan perusahaan baik dari segi waktu maupun materi.

Perencanaan SDM
Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Dibutuhkan Langkah-langkah Perencanaan SDM
(Cesto, Husted & Douglas) antara lain :
Langkah pertama: Representasi dan Refleksi dari Rencana Strategis Perusahaan
Langkah Kedua: Analisa dari Kualifikasi Tugas yang akan diemban oleh Tenaga Kerja.
Langkah Ketiga: Analisa Ketersediaan Tenaga Kerja
Langkah Keempat: Melakukan Tindakan Inisiatif
Langkah Kelima: Evaluasi dan Modifikasi Tindakan

Rekrutmen dan Seleksi
· Rekrutmen : upaya perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan tenaga kerja.
Proses rekrutmen terbagi dalam 2 cara yaitu :
  • Rekrutmen internal yaitu proses mendapatkan tenaga kerja dengan mempertimbangkan tenaga kerja yang sudah ada dalam perusahaan.
  • Rekrutmen eksternal yaitu proses mendapatkan tanaga kerja dengan memperolehnya dari luar perusahaan.
Seleksi : Penentuan tenaga kerja dari jumlah calon tenaga kerja yang akan digunakan perusahaan dalam proses rekrutmen.
Selain wawancara, salah satu metode seleksi yang sering dipakai oleh banyak perusahaan adalah Assessment Center yaitu suatu metode penilaian yang digunakan untuk menilai dan mengevaluasi kapasitas seseorang secara komprehensif berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan secara sistematis dari hasil analisis pekerjaan, sehingga diharapkan hasil yang diperoleh mampu menggambarkan kriteria spesifik sesuai yang dituntut oleh persyaratan jabatan yang ada.
Sebelum melakukan
Assessment Center, diperlukan sejumlah langkah persiapan yaitu : (1) melakukan analisis jabatan, (2) menentukan kriteria sukses jabatan, (3) menentukan dimensi atau persyaratan jabatan, (4) menetapkan bentuk simulasi, (5) menyusun materi untuk simulasi. Bentuk simulasi yang biasanya dipakai seperti : Leaderless Group Discussions, In Basket Exercises, Interview Role Plays, Business Games, Analysis Exercises, Presentation Exercises.

Penempatan Tenaga Kerja
Pada dasarnya, ada empat jenis penempatan yaitu promosi, mutasi, demosi, dan pemutusan hubungan kerja.


Kamis, Agustus 05, 2010

MISTERI TERJADINYA MIMPI

Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep).

Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan terkadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut. Pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk.

Menurut Sigmund Freud, mimpi bukan sekedar bunga tidur yang terjadi secara acak dan tidak memiliki makna, tapi mimpi adalah suatu jalan untuk memahami dunia ketidaksadaran manusia. Dunia Internal/ketidaksadaran memiliki realitasnya sendiri yang tidak sama dengan dunia eksternal.

Fungsi Mimpi

Fungsi mimpi adalah untuk mengkompensasi ketidakseimbangan yang terjadi dalam dialetika antara dunia internal individu dengan realitas eksternal. terdapat dua kondisi dimana terdapat ketidakseimbangan yaitu :
(1) Saat hasrat diri tidak dapat terpenuhi di kenyataan, mimpi adalah adalah jalan untuk mewujudkan hasrat tersebut ke dunia internal. Misalnya : seseorang ingin menjadi artis terkenal namun tidak dapat mewujudkannya dalam kenyataan, orang tersebut sangat mungkin akan bermimpi dengan tema kebesaran dimana ia menjadi artis terkenal. (2) Saat realitas memberikan suatu tekanan yang terlalu besar melebihi kapasitas individu untuk mengatasinya. Misalnya : seseorang takut terhadap ketinggian, sangat mungkin ia akan bermimpi berulang kali dimana ia berada dalam suatu gedung yang sangat tinggi.